Senin, 29 Maret 2010

KRITIK KEYNES

Oleh : Mashudi Anang

Kritik Keynes terhadap pandangan klasik:

a. tabungan

fungsi tabungan adalah suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara jumlah tabungan dan pendapatan nasional. Sifat tabungan masyarakat adalah sebagai berikut:

· Apabila tingkat pendapatan nasional rendah tabungan masyarakat negarif. Keadaan ini berarti masyarak menggunakan tabungan dimasa lalu untuk membiayai hidupnya.

· Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat.

b. Suku bunga

Kenes juga mengkritik pandangan klasik mengenai penentuan suku bunga. Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bungan ditentukan oleh permintaan dan peawaran uan. Bank sentra dan system perbabkan adalah institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh kinginan masyarakat untuk memegang uang.
















Gambar diatas menunjukkan kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva permintaan uang MD. Sumbu tegak menunjukkan suku bunga dan sumbu datar menunjukkan jumlah uang dalam perekonomian (penawaran uang) dan permintaan uang oleh masyarakat. Kurva penawaran uang berbentuk tegak lurus karena penawaran uang tidak ditentukan oleh suku bunga. Bank sentral akan menyediakan uang sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat dan oleh sebab itu besarnya tidak tergantung kepada suku bunga. Sebaliknya suku bungan dapat mempengaruhi permintaan uang. Kalu suku bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat lebih suka memegang uang dari menginvestasikannya. Oleh sebab itu makin rendah suku bunga semakin besar jumlah uang yang diminta (dipegang atau disimpan) masyarakat. Berdasarkan sifat ini kurva permintaan menurun dari kiri atas ke bawah.

Menurut Keynes keseimbangan diantara permintaan dan penawaran uang, yaitu MD=MS akan menentukan suku bunga. Dengan demikian, apabila pada mulanya dimisalkan penawaran uang adalah MS0 maka keseimbangan MD=MS akan dicapai pada titik E dan suku bunga adalah r. Kenikan penwaran uang dari MS0 menjadi MS1 akan memindahkan keseimbangan permintaan dan penawaran uang ke E1 dan menyebabkan suku bunga turun ke r1.

c. tingkat upah

didalam analisis klasik diyakini bahwa tingkat upah mengalami perubahan –perubahan dan ini merupakan factor lain yang akan menjamin tercapainya tingkat penggunaan tenaga penuh. Keynes mengritik pendapat ini dan selanjutnya menunjukkan bahwa dari sudut kenyataan yang terdapat dalam masyarakat dan dari sudut teori, pendapat itu tidak benar. Kalu dibandingkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik itu dengan kenyataan yang sebenarnya wujud dalam suatu perkonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya penganguran menjadi lebih sukar untuk dihapuskan. Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertahankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja diberi upah yang wajar. Persaruan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk menurunkan tingkat upah yang dibayarkan kepada para pekerja. Kekuasaan ini menyebabkan tingkat upah tidak mudah untuk diturunkan.

d. Pendapatan nasional

Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya arti peranan dari pengeluaran agregat ke atas jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak memperhatikan aspek permintaan, yaitu menganalisis mengenai peranan dari permintaan berbagai golongan masyarakat didalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh sesuatu perekonomian. Pada hakekatnya analisis itu berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya permintaan efetif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta tersebut, yang wujud dalam perekonomian. Bertambah besar permintaan efektif yang wujud dalam perekonomian, bertambah besar pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, pertambahan penggunaan tenaga kerja dan pertambahan penggunaan factor-faktor produksi.

Analisis Keynes merupakan analisis jangka pendek. Ini berarti analisisnya memisalkan bahwa jumlah maupun kemampuan dari factor-faktor produksi tidak mengalami pertambahan. Oleh sebab itu apabila kegiatan ekonomi bertambah tinggi dan lebih banyak factor-faktor produksi digunakan, pengangguran tenaga kerja dan factor-faktor produksi lainnya akan berkurang. Makin besar permintaan efektif makin kecil jurang di antara tingkat kegiatan ekonomi yang tercapai dengan tingkat kegiatan ekonomi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Sebagai akibatnya tingkat pengangguran akan menjadi semakin rendah.

Dalam analisisnya Keynes membagikan permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran: pengeluran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh para pengusaha. Dalam analisis makro ekonomi yang wujud sekarang pengeluran agregat dalam perekonomian meliputi pula pengeluaran pemerintah dan ekspor. Dengan demikian pengeluran agregat dapat dibedakan kepada empat komponen: konsumsi, rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.

e. Kegiatan ekonomi

Keynes menciptakan pula suatu pendekatan baru dalam analisis ekonomi, yaitu ia menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perekonomian sebagai suatu keseluruhan, dan bukan menganalisis bagian-bagian kecil daripadanya. Dan yang lebih penting lagi, Keynes mengemukakan suatu teori yang menggambarkan tentang bagaimana tingkat kegiatan ekonomi dalam sesuatu negara ditentukan, dan factor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi tersebut. Pandangannya tersebut sangat berbeda dengan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik. Hal-hal yang diterngkan oleh Keynes adalah :

· Peranan perbelanjaan agregat dalam menentukan kegiatan ekonomi

· Komponen utama dalam perbelanjaan agregat

· Contoh angka dan gambaran secara grafik mengenai penentuan kegiatan sesuatu perekonomian.


Analisis makro ekonomi sesudah Keynes

Bersamaan dengan perkembangan ekonomi yang sangat berbeda di masa sesudah perang dunia kedua dengan keadaan ekonomi sebelumnya, segolongan ahli-ahli ekonomi ekonomi mulai memperhatikan kembali isu-isu yang menjadi sumber perbedaan pandangan di antara golongan klasik dan Keynesian. mulai ditanggaoi oleh ahli-ahli sesudahnya. Dalam garis besarnya perkembangan analisis makro ekonomi yang dikemukaan sesudah masa golingan Keynesian dapat dibedakan empat pemikiran, yaitu : Monetaris, Kasik Baru (atau golongan Ekspektasi Rasional), segi penawaran dan Keynesian Baru.

Golongan Monetaris

Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya di universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:

· Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh Oleh karena itu dia tidak menokong campurtangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan ekonomi.

· Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Perubahan –perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia mengkritik pandangan Keynes yang sangat menekankan kapada peranan pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.

· Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih menyukai kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan fiscal yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam mempengaruhi kegiatan perekonomian.

Golongan Ekspektasi Rasional (klasik baru)

Pandangan golongan ekspektasi rasional didasarkan kepada dua pemisalan penting. yang pertama teori ini menganggap bahwa semua pelaku kigiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. mereka juga meramalkan keadaan-keadaan yang akan berlaku dimasa depan. Selanjutnya dengan pemikiran yang rasional merea dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku.

Akibat dari pemisalan ini teori ekspektasi rasional mengembangkan analisisnya berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori makro ekonomi yang juga bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen dan pemilik factor produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya. pemisalannya yang kedua adalah sesuai dengan pendapat ahli ekonomi klasik, teori ekspektasi rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-penyesuaian ke atas perubahan yang berlaku. Dengan demikian menurut pendapat teori ekspektasi rasional tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalai perubahan. Kekurangan penawran barang akan menaikan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Buruh yang berlebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku pasar. sebagai akibat dari keyakinan yang kedua ini dalam teori ekspektasi rasional diyakini bahwa perekonomian selalu beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan diskresioner pemerintah (kebijakan fiscal maupun moneter) teidak akan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu teori ekspektasi rasional berpendapat bahwa pemerintah tidak perlu mengamberl sesuatu apapun tindakan apabila sekali2 berlaku masalah pengangguran. Masalah seperti itu timbul sebagai akobat kesalahan ekspektasi pelaku kegiatan ekonomi mengenai kegiatan ekonomi yang akan terjadi di masa depan. Walau bagaimanapun system mekanisme pasar akan membuat penyesuaian dan dengan sendirinya mengembalikan kegiatan ekonomi ke tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Golongan klasik baru berkeyakinan pelaku kegiatan ekonomi jarang melakukan kesalah dalam ekspektasinya mengenai keadaan masa depan. Oleh sebab itu pada umumnya perekonomian akan selaku beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga penuh. Pangangguran yang ada merupakan pengangguran yang bersifat sukarela.

Ekonomi Segi Penawaran.

Walaupun berkembang pada waktu yang bersamaan dengan teori rasional, ekonomi segi penewaran dikembangkan oleh ahli ekonomi yang berbeda. Pandangan yang mengmbangkan pemikiran mengenai segi penawaran datangnya bukan dari kalangan akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat ekonomi dalam pemerintahan Ronald Reagan (yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1980). Munculnya pemikiran ekonomi segi penawaran didorong oleh dua perkembangan penting yang berlaku dalam tahun 1970an dan pemulaan tahun 1980an. Faktor yang pertama adalah berlakunya stagflasi pada tahun 1970 diberbagai perekonomian negara industri. Faktor yang kedua adalah terpilihnya Ronald Reagan sebagai presiden amerika serikat.

Kedua factor tersebut menyebabkan penasehat dan perumus kebijakan ekonomi dalam pemerintah Reagan menumpukkan perhatian yang lebih banyak kepada mempengaruhi segi panawran dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi mereka. Dalam kebijakan fiskaldan meneter yang selaku dijalankan ahli-ahli ekonomi golongan Keynesian pengannguran dicoba diatasi dengan menjalan kan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat ekspnsif. Dalam keadaan stagflsi sebijakan seperti itu unutk menambahkan pengangguran tenaga kerja akan diikuti oleh infalsi yang semakin cepat jalannya. Untuk menghindari berlakunya inflasi tersebut ahli-ahli ekonomi segi penawarab mengusulkan beberapa kebijaksanaan yang hakekatnya akan mempengaruhi efisiensi berbagai perusahaan. Tindakan seperti iru menurut pendapat mereka akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan pendapatan nasional dan pada waktu yang sama mengatasi inflasi. Untuk mencapai tujuan ini kebijakan ekonomi segi penawaran bersaha mewujudkan keadaan sebagai berikut:

· Para pekerja akan bekerja lebih giat dan lebih efisien.

· Efisiensi kegiatan usaha dapat ditingkatkan dan biaya produksi dikurangi

· mengmbangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak persaingan.

tujuan-tujuan diatas dapat dicapai dengan cara: mengurangi pengeluaran pemerintah, menurunkan tingkat pajak yang dipungut terutama pajak dari golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi, penswastaan perusahaan-perusahaan pemerintahyang tidak penting peranannya kepada masyarak dan mendorong persaingan yang lebih sempurna di pasaran baran dan pasaran factor.

Golongan Keynesian Baru

Seorang ahli ekonomi masih belum dapat menerima pandangan-pandangan yang mengkritik pemikiran Keynesian dan masih tetp yakin akan kesesuaian pandangan Keynes yang utama. pemikir ekonomi yang masih tetap memberi sokongan kepada pandangan Keynesian digolongan kepada mazhaab Keynesian baru.

Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspktasi rasional yang berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya membua penyesuaian sehinigga perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan kelemahan mekanisme dalam pasaran barang dan pasaran factor yang mengakibatkan penyimpangan yang berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku. Mereka menunjukkan kemungkinan berlakunya kekakuan yang akan mempengaruhi efisiensi pasaran barang. Hal ini menyebabkan perubahan harga tidak terlalu fleksibel sehingga timbul kemungkinan berlakunya keadaan di mana terdapat kelebihan permintaan barang atau penawaran barang. Dalam pasaran tenaga kerja masalah kekakuan keadaan di pasar yaitu upah tidak mudah berubah untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran tenaga kerja keadaannya lebih serius. Pertama tama mereka berpendapat apabila berlaku pengangguran yang serius dalam perkonomian, tingkat upah tidak akan dengan mudah mengalami penurunan untuk mnyeimbangkan permintaan buruh dengan penawarannya. dengan demikian mekanisme pasar di pasar tenaga kerja tidak sempurna, dan tidak dapat menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh. Berdasarkan keyakinan mengenai ketidak sempurnaan pasar barang dan pasar factor, mereka tetap berkeyakinan kebijakan pemerintah masih cukup diperlukan untuk menstabilkan kegiatan ekonomi dan mengasahakan agar perkonomian tetap mencapai kesempatan kerja penuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar