Kamis, 12 Januari 2012

Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi IPS (BAB III)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian dan tujuan penelitian, maka data penelitian yang diperoleh berupa data angka-angka, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif. Kalau dilihat dari tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa, maka sifat penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kedua variabel X tentang motivasi orang tua dan variabel Y tentang prestasi belajar.

B. Populasi Penelitian Dan Sampling

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2004:11) Populasi adalah “merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah peneliti, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sesuai dengan judul penelitian, maka yang dijadikan populasi adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Campurdarat Tulungagung tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah kelas VII sebanyak 295 siswa, yang terdiri dari :

a. Kelas VII A : 37 siswa L : 17 siswa P : 20 siswa

b. Kelas VII B : 38 siswa L : 18 siswa P : 20 siswa

c. Kelas VII C : 38 siswa L : 18 siswa P : 20 siswa

d. Kelas VII D : 38 siswa L : 18 siswa P : 20 siswa

e. Kelas VII E : 36 siswa L : 16 siswa P : 20 siswa

f. Kelas VII F : 36 siswa L : 16 siswa P : 20 siswa

g. Kelas VII G : 35 siswa L : 17 siswa P : 18 siswa

h. Kelas VII H : 37 siswa L : 18 siswa P : 19 siswa

2. Sampel

Di dalam penelitian ini, peneliti tidak akan meneliti seluruh populasi, melainkan hanya meneliti sebagian dari populasi. Maka penelitian ini disebut penelitian sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:117) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut pendapat Sutrisno Hadi (1989:26) “Sampel adalah individu yang diteliti”. Dari penjelasan tersebut sampel dapat diartikan sebagian dari populasi yang langsung dikenai penelitian yang diharapkan dapat mewakili populasi.

Karena jumlah populasi setiap kelas berbeda, peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik proposional yaitu pengambilan sampel setiap kelas dimana masing-masing kelas sebesar 50% dari jumlah siswa yang ada. Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut :

a. Kelas VII A : 50% x 37 siswa = 18,5 dibulatkan = 19 siswa

b. Kelas VII B : 50% x 38 siswa = 19 siswa

c. Kelas VII C : 50% x 38 siswa = 19 siswa

d. Kelas VII D : 50% x 38 siswa = 19 siswa

e. Kelas VII E : 50% x 36 siswa = 18 siswa

f. Kelas VII F : 50% x 36 siswa = 18 siswa

g. Kelas VII G : 50% x 35 siswa = 17,5 dibulatkan = 18 siswa

h. Kelas VII H : 50% x 37 siswa = 18,5 dibulatkan = 19 siswa

Random sampling adalah pengambilan sample secara random/tanpa pandang bulu dan semua individu diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dengan demikian teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah proposional random sampling.

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Menurut Sutrino Hadi (1989:37) “Variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi : laki-laki/perempuan, berat badan dan lain-lain”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:97) “Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Sehubungan dengan judul penelitian diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasi variable menjadi 2 yaitu:

1. Variabel bebas

Dalam hal ini yang menjadi variable bebas (independent variable) adalah motivasi orang tua yang selanjutnya disebut variable “X”. Yang termasuk dalam indikator variabel bebas (motivasi orang tua) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Indikator variabel motivasi orang tua

SUB VARIABEL

INDIKATOR

KETERANGAN

a. Keaktifan orang tua dalam memperhatikan dan memberikan dorongan kepada siswa disaat belajar

ü Pengawasan di saat belajar

ü Memberi teguran jika malas belajar

ü Kepedulian tentang kesulitan belajar

ü Bantuan/membimbing untuk mengatasi kesulitan belajar

ü Mambatasi waktu bermain

ü Mengingatkan waktu untuk belajar

1

2

3

4

5

6

b. Pemberian fasilitas belajar siswa

ü Ruang belajar

ü Meja belajar

ü Lampu terang untuk belajar

ü Buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

ü Pemberian uang saku untuk sekolah

ü Pemberian alat tulis

ü Menghantarkan saat berangkat di sekolah

ü Menjemput saat pulang sekolah

7

8

9

10

11

12

13

14

c. Keaktifan orang tua memperhatikan prestasi belajar siswa di sekolah

ü Mengontrol nilai ulangan harian

ü Mengontrol nilai UTS

ü Mengotrol nilai raport

ü Memberikan teguran jika prestasi menurun

ü Berkomunikasi dengan siswa mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sekolah

ü Berkomunikasi dengan sekolah (Guru, Wali Kelas, BP) tentang kemajuan belajar siswa.

15

16

17

18

19

20

2. Variabel terikat

Variabel terikatnya (Dependent Variable) adalah prestasi belajar yang selanjutnya disebut variabel “Y”. Yang di maksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang dicapai siswa kelas VII bidang studi IPS-Ekonomi. Indikatornya adalah nilai yang diperoleh dengan memberikan tes bidang studi ekonomi secukupnya (minimal 3 kali), kemudian nilainya di rata-rata.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini di fokuskan pada dua metode, yaitu :

1. Metode Angket

Yang dimaksud metode angket adalah pengumpulan data yang terdiri dari sebuah daftar pertanyaan yang dijawab oleh responden secara tertulis. Pada penelitian ini angket digunakan untuk menggali data tentang motivasi orang tua terhadap siswa kelas VII semester 2 di SMP Negeri 1 Campurdarat Tulungagung tahun pelajaran 2010/2011.

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini bersifat angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya. Responden tinggal memilih dengan cara memberi tanda silang pada jawaban yang dikehendaki. Bentuk soalnya pilihan dengan 4 option. Selain angket tertutup juga bersifat tidak langsung artinya peneliti tidak menanyakan langsung pada orang tua, tetapi pertanyaan di tujukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Campurdarat Tulungagung.

Selanjutnya penskalaan dalam angket menggunakan skala likert, dimana penskalaan respon misalnya: Sangat Setuju - Setuju – Netral – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju.

Dalam angket dijabarkan semua variabel penelitian, sampai menjadi indikator, kemudian indikatornya digunakan menjadi butir-butir pertanyaan dalam angket. Dalam penelitian ini angket yang dibuat berjumlah 20 butir dengan masing-masing terdiri dari 4 option jawaban yaitu option/pilihan A, B, C, dan D sehingga nilai untuk jawaban tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 20. Penskoran alternatif jawaban pada angket disusun sebagai berikut :

ü Jawaban A skor 4

ü Jawaban B skor 3

ü Jawaban C skor 2

ü Jawaban D skor 1

Untuk mengetahui tingkat motivasi orang tua kelas VII di SMP Negeri 1 Campurdarat, maka skor angket di kategorikan sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Kategori Penskoran angket

NO

SKOR

KATEGORI

1

68 – 80

Baik Sekali

2

52 – 67

Baik

3

36 – 51

Cukup

4

20 – 35

Kurang

Sumber : Suharsimi Arikunto, (2006;223). Dasar-dasar evaluasi pendidikan

ü Validitas

Selanjutnya untuk mengetahui ketepatan instrumen maka perlu diukur validitasnya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:65) bahwa validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap semua variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas internal. Validitas internal ini digunakan untuk mendukung misi setiap bagian instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Untuk itu dalam menghitung validitasnya peneliti menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :

rxy =

Keterangan :

rxy = Indeks korelasi product moment

N = Jumlah responden

X = Variabel motivasi dari orang tua

Y = Variabel prestasi belajar

“Jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh ≥ dari pada koefisien di tabel nilai-nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikasi 5% atau 1%, instrumen yang di ujicobakan tersebut dapat dinyatakan valid” (Nurgiyantoro, 2022, 318). Namun, harus di catat bahwa salah satu alat tes yang dipergunakan sebagai pembanding, jadi bukan alat yang sedang di ujicobakan, harus terlebih dahulu dinyatakan valid.

Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap angket pada 37 siswa. Uji coba tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kevalidan butir soal dalam instrumen. Suatu instrumen dikatakn valid apabila nilai yang diperoleh dalam perhitungan butir soal angket jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan r product moment. Dalam skripsi ini angka yang diperoleh dalam contoh perhitungan validitas motivasi dalam angket penelitian, dengan bantuan program SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3: Hasil uji validitas angket

No

Instrumen

Koefisien korelasi (r)

Nilai kritis dengan taraf signifikasi 5%

Hasil

1

Soal No. 1

0,852

0,325

Valid

2

Soal No. 2

0,843

0,325

Valid

3

Soal No. 3

0,607

0,325

Valid

4

Soal No. 4

0,794

0,325

Valid

5

Soal No. 5

0,852

0,325

Valid

6

Soal No. 6

0,736

0,325

Valid

7

Soal No. 7

0,896

0,325

Valid

8

Soal No. 8

0,862

0,325

Valid

9

Soal No. 9

0,933

0,325

Valid

10

Soal No. 10

0,499

0,325

Valid

11

Soal No. 11

0,854

0,325

Valid

12

Soal No. 12

0,894

0,325

Valid

13

Soal No. 13

0,671

0,325

Valid

14

Soal No. 14

0,844

0,325

Valid

15

Soal No. 15

0,520

0,325

Valid

16

Soal No. 16

0,635

0,325

Valid

17

Soal No. 17

0,896

0,325

Valid

18

Soal No. 18

0,862

0,325

Valid

19

Soal No. 19

0,933

0,325

Valid

20

Soal No. 20

0,520

0,325

Valid

Sumber : Lampiran 5, 11

Dengan demikian berarti butir-butir angket tersebut valid digunakan untuk mengambil data.

Adapun perhitungan validitas angket tersebut dapat dilihat pada lampiran 5

2. Metode Tes

Tes ialah alat untuk mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah di sajikan. Tes disebut ujian yang artinya pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa.

Metode ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII semester 2 di SMP Negeri 1 Campurdarat Tulungagung tahun pelajaran 2010/2011 bidang studi IPS-Ekonomi. Alat yang digunakan berupa tes formatif dan soal yang diberikan bentuknya obyektif sebanyak 20 soal. Karena jumlah soal 20 maka nilai tertinggi 100 dan terendah 20.

Untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai, maka prestasi belajar di klasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 3.4 : Kategori Penskoran prestasi belajar

NO

SKOR

KATEGORI

1

81 - 100

Baik Sekali

2

61 – 80

Baik

3

41 – 60

Cukup

4

20 – 40

Kurang

Sumber : Buku raport

ü Validitas dan Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa “sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. (Suharsimi Arikunto, 2002:154).

Instrumen yang dapat dipercaya yang reliabel yang akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Karena skor angket yang digunakan bukan 1 dan 0, tetapi antara 1 sampai dengan 4, maka pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha :

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan / banyaknya soal

= Jumlah varians total

= Varian total

Selanjutnya untuk mengetahui keakuratan soal yang akan di gunakan untuk penelitian, maka perlu di adakan suatu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut:

rxy =

Keterangan :

rxy = Indeks korelasi product moment

N = Jumlah responden

X = Variabel motivasi dari orang tua

Y = Variabel prestasi belajar

Yang dimaksud dengan diadakannya uji realibilitas suatu soal adalah membandingkan antara r product moment dan reliabilitas instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 171) “untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen, dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai yang diperoleh dalam perhitungan koefisien reliabilitas dengan r product moment. Apabila hasil perhitungan tersebut menunjukkan rhitung > rtabel product moment berarti instrumen tersebut reliabel dan layak digunakan untuk mengambil data.

Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen yang di bantu dengan program SPSS diperoleh sebagai berikut :

Tabel 3.5: hasil penghitungan uji validitas soal

No

Instrumen

Koefisien korelasi (r)

Nilai kritis dengan taraf signifikasi 5%

Hasil

1

Soal No. 1

0, 694

0,325

Valid

2

Soal No. 2

0, 558

0,325

Valid

3

Soal No. 3

0,666

0,325

Valid

4

Soal No. 4

0,471

0,325

Valid

5

Soal No. 5

0,696

0,325

Valid

6

Soal No. 6

0,513

0,325

Valid

7

Soal No. 7

0,556

0,325

Valid

8

Soal No. 8

0,573

0,325

Valid

9

Soal No. 9

0,537

0,325

Valid

10

Soal No. 10

0,592

0,325

Valid

11

Soal No. 11

0,577

0,325

Valid

12

Soal No. 12

0,638

0,325

Valid

13

Soal No. 13

0,608

0,325

Valid

14

Soal No. 14

0,405

0,325

Valid

15

Soal No. 15

0,706

0,325

Valid

16

Soal No. 16

0,641

0,325

Valid

17

Soal No. 17

0,539

0,325

Valid

18

Soal No. 18

0,725

0,325

Valid

19

Soal No. 19

0,629

0,325

Valid

20

Soal No. 20

0,741

0,325

Valid

Sumber : Lampiran 6, 11

Dengan demikian butir-butir soal tersebut valit untuk digunakan mengambil data dalam penelitian ini.

Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas, dengan bantuan program SPSS diperolehrhitung sebesar 0,751. Sedangkanrtabel product momentdengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,325. Hal ini berarti butir soal tersebut reliabel. Untuk lebih jelasnya, perhitungan validitas dan reliabilitas angket motivasi dapat dilihat pada lampiran 6.

E. Teknik Analisis Data

Pada dasarnya analisis data adalah proses pengolahan data yang pada akhirnya untuk mendapatkan suatu gambaran yang sebenarnya dari suatu keadaan. Dengan menganalisa data berarti peneliti akan membuktikan sesui atau tidak hipotesa yang telah peneliti kemukakan.

Menurut Sudjana (2004:4) “teknik analisa data ada dua yaitu analisis statistic dan analisis non statistik”. Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik, sebab data yang diperoleh dapat diklasifikasikan ke dalam kategori kuantitatif sehingga akan memperoleh suatu kesimpulan yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.

Data yang di analisis dalam penelitian ini merupakan nilai atau skor yang diperoleh dengan menggunakan angket dan tes yaitu data tentang motivasi orang tua dan data prestasi belajar bidang studi IPS. Untuk mencari pengaruh kedua variabel tersebut peneliti menggunakan Analisis Korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus :

rxy =


Keterangan :

rxy = Indeks korelasi product moment

N = Jumlah responden

X = Variabel motivasi dari orang tua

Y = Variabel prestasi belajar

Untuk mengetahui hasil analisis maka di tetapkan pula ukuraninterprestasi, ukuran tersebut dapat di lihat di bawah ini:

Tabel 3.6 : Interpretasi Nilai r*

Besarnya nilai r

interpretasi

Antara 0.800 sampai dengan 1,000

Antara 0.600 sampai dengan 0,800

Antara 0.400 sampai dengan 0,600

Antara 0.200 sampai dengan 0,400

Antara 0.000 sampai dengan 0,200 :

Tinggi

Sangat rendah

Agar rendah

Rendah

Cukup

Sumber : (Suharsimi Arikunto, 2002:245)

Apabila hasil perhitungan tersebut menunjukkan rhitung > rtabel product moment berarti ada hubungan antara variabel X dan variabel Y.

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh dari variabel X dan variabel Y di lakukan pengkuadratan hasil r product moment ( R = ), kemudian dari hasil R tersebut diprosentasekan yaitu di kalikan 100. Dari hasil pemprosentasean tersebut diketahui bahwa jumlah R dikalikan 100% merupakan nilai dari pengaruh variabel X, sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari variabel lain yang belum di teliti.Pendapat dari internet (http://languageaholic.wordpress.com/2010/04/12/analisis-korelasi-linier-koefisien-determinasi/, di akses tanggal 05 Juni 2011), menyebutkan:

Selain koefisien korelasi, dalam teknik analisis korelasi linier, terdapat pula koefisien determinasi (ada yang menyebut koefisien penentu sampel). Koefisien determinasi dilambangkan dengan r2. Nilai ini menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh peubah yang lain (galat atau peubah lainnya). Misalkan nilai r2 =96%, maka nilai variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen adalah sebesar 96%, sedangkan 4% sisanya diterangkan oleh galat (error) atau pengaruh variabel yang lain.Nilai dari koefisien determinasi adalah kuadrat dari nilai koefisien korelasi”.

Disamping itu peneliti juga menggunakan norma pengujian yang digunakan dalam analisis statistik, untuk menguji signifikan harga t hitung dan t tabel yaitu dengan menggunakan uji t yaitu sebagai berikut:

Menguji signifikansi dengan rumus :

(Suharsimi Arikunto, 1998: 283)

Keterangan :

t = koefisien korelasi distribusi

r = Koefisien korelasi

N = Number of case

Ketentuan pengujian hipotesa sebagai berikut:Apabila t.hitung>t.tabel pada taraf signifikasin 5% N=149 maka hipotesa kerja (Ha) diterima.Hal ini berarti bahwa “ada pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar bidang studi IPS kelas VII semester 2 di SMP Negeri 1 Campurdarat Tulungagung tahun pelajaran 2010/2011”.